Write Your Perspective. You Can Make A Change!
       Sebenarnya  kita ini sudah berada di bumi yang ‘hancur’. Jauh dari saat kita mulai melakukan pemanasan global, perusakan alam, dan lain- lain. Bumi masih terlihat sempurna ketika terlihat seluruh daratan bersatu dan hanya beberapa benua kecil terpisahkan. Tepatnya, itu pada zaman Kambrium 590 juta tahun lalu. Dan tiba- tiba, Alam menhancurkan semuanya. Terjadi badai es, serangan asteroid  dalam ukuran besar, serta gempa bumi dengan skala yang sangat tinggi.
       Kini, Manusia menjadi  Alam berikutnya, disaat bumi yang sudah ‘tua’ ini sudah melai renta untuk be-rotasi memutari matahari, mereka (manusia-red) mulai membuat kerusakan, dan lucunya mereka yang membuat kehancuran itu malah menentang dan mengecam dengan adanya perubahan iklim
      Saya contohkan seorang Penyanyi terkenal yakni Michael Jackson. Dia sangat mengecam denga nperubahan iklim yang diperbuat oleh manusia dengan lagu- lagunya seperti, Heal the world dan earth song.
       Padahal, dia menggunakan parfum semprot, rumahnya menggunakan pendingin ruangan digital (AC), pergi kemana- mana dengan mobil dengan kepulan asap knalpot yang hitam. Tidakkah itu hal yang lucu kawan?
       Dari banyaknya kecaman manusia manusia yang mengaku “fanatic go green”  tentang perubahan iklim yang membuat suhu bumi menaik, cuaca yang berubah- ubah, kelangkaan, dan yang lain. Membuat kita tentu saja penasaran dengan penyebab apa dari terjadinya perubahan iklim yang membuat hal hal separah tadi?
1.       Peningkatan suhuu, kalo sekarang kita bisa merasakan bersama, sewaktu siang cuaca sangat panas sampai terasa kulit terbakar, dan tiba tiba hujan.. kira- kira 20 menit dari hujan itu, kembali panas lagi, panas yang sama seperti tadi.. membakar kulit
      Kita sebut saja peningkatan suhu/ pemanasan global itu, Global Warming..jadi global warming itu terjadi gara gara adanya Efek rumah kaca, lebih jelasnya ERK adalah keadaan saat sinar matahari sampai di bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
2.       Selain Global warming, penggunaan barang fosil turut mendukung terjadinya perubahan iklim di  bumi kita, karena penggunaan barang fosil ini sendiri menghasilkan gas- gas rumah kaca.

      Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya, penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG), alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya, karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
        Bisa anda bayangkan bermilyar- milyar ton Gas Rumah Kaca (GRK) menggumpal di atmosfer dampak dari penggunaan barang- barang fosil ini yang saya kira terlalu melampau baatas dari batas penggunannya.
        Data yang lebih akurat, yang saya dapatkan adalah dari IPCC yaitu Intergovernmental Panel on Climate Change, salah satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, yang mengungkapkan bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri yang kira- kira 250 tahun yang lalu, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm.
       Karena beberapa hal diatas itulah, “Bumi” kita yang sudah tua ini mengalami Perubahan Iklim. Emisi GRK yang dihasilkan semangit meningkat dan dan menebalkan selubung GRK di atmosfer dengan laju peningkatan yang signifikan. Hal tersebut telah mengakibatkan adanya perubahan paling besar pada komposisi atmosfer selama 650.000 tahun. Iklim global akan terus mengalami pemanasan dengan laju yang cepat dalam dekade-dekade yang akan datang kecuali jika ada usaha untuk mengurangi emisi GRK ke atmosfer.
3.       Dan yang terakhir adalah, meningkatnya populasi manusia di bumi. Bisa dikatakan tidak mungkin terjadi apabila bumi tidak terjadi lagi peningkatan populasi manusia.
       Masih banyak orang berkata, bahwa ini bukanlah penyebab perubahan iklim. Akan tetapi, populasi pada jaman sekarang adalah salah satu factor terjadinya perubahan iklim. Ditanya alasannya saya akan menjawab, Tingkat kematian jauh dibawah Tingkat kelahiran di dunia, dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, maka semakin banyak tempat yang harus dijadikan sebagai tempat “hinggap”. Dan otomatis ruang untuk alam pun semakin kecil karena lahan untuk “mereka” telah dihinggapi manusia. Opini saya ini didukung dengan penelitian IIASA yaitu, Institut Internasional untuk Analisis Sistem Terapan bahwa “Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan penduduk dapat berkontribusi secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca”.
        Antiklimaks, dari sederet masalah masalah diatas yang melanda “bumi” kita, tentu saja ada cara cara yang masih bisa kita lakukan untuk mengatasi Perubahan Iklim ini seperti,
1.       Mengadakan konferensi global, seperti di Bali pada tahun 2009 yang diadakan oleh PBB kemarin. Saya rasa cara itu cukup efektif untuk meningkatkan rasa kesadaran antar kita agar mengurangi penggunaan barang- barang yang bisa menimbulkan “gangguan” untuk bumi kita.
2.       Teknologi. Saya pernah membaca di sebuah laman web, bahwa Bill Gates, bos Microsoft Corporation mengatakan Teknologi bisa mengatasi perubahan iklim dengan memulai untuk meningkatkan jangkauan dan kompetensi inti untuk mencapai penurunan gas rumah kaca ekonomi yang luas yang menunjukkan bagaimana musik digital dan software distribusi hasil pengurangan emisi Lifecycle, sebuah alat yang membantu membuat rumah Anda lebih hemat energi yang bernama Hohm.
Hohm memberikan nilai lebih bagi rumah energi pribadi, dan membantu Anda mengidentifikasi potensi penghematan listrik yang tidak berguna. Microsoft juga bekerja sama dengan Ford dalam menerapkan perangkat lunak Hohm yang diaplikasikan di dalam kendaraan listrik hybrid (PHEV). Hohm akan membantu pemilik PHEV mengisi baterai secara efisien dan terjangkau, dengan kontribusi untuk pengelolaan yang lebih baik dari dampak kendaraan pengisian pada jaringan listrik.

3.       Teknik pertanian organik, pertanian yang masih marak menggunakan bahan- bahan kimia dalam bertani seperti pupuk dan pestisida. Bahan- bahan kimia juga pemacu pemanasan global jika penggunaannya sangat besar dan juga sebagai pemaacu kerusakan lingkungan. Maka dari itu kita sebaiknya menerapkan pertanian organik yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.
Selain itu, Pertanian Organik membuat lahan dan manusia lebih tahan terhadap perubahan iklim, terutama karena airnya efisiensi, tahan terhadap cuaca ekstrim dan risiko kegagalan panen yang lebih rendah. Pada akhirnya, realisasi pada tingkat politik tertinggi, bahwa makanan harus tumbuh di mana orang hidup – terutama di negara-negara berkembang dimana masyarakat  paling rentan terhadap fluktuasi harga pangan.

4.       Pengurangan jumlah pemakaian kendaraan bermotor. karena asap knalpot bisa menambah pemanasan global akibat kandungan yang ada di dalamnya. Sebagai alternative penggantinya, kita bisa menerapkan Bike to Work, atau menggunakan kendaraan umum yang berbahan bakar gas/ listrik yang sekarang sudah dijalankan Negara- Negara maju dan berkembang termasuk Indonesia.
        Maka dari itu teman teman, kerabat, dan seluaruh saudaraku dari seluruh penjuru dunia ini. Marilah, kita bersama- sama mengurangi segala hal yang bisa membuat Bumi kita ini semakin hancur. Walaupun hal itu kecil. Sadarkanlah diri anda masing- masing. Apa yang telah kita perbuat yang kini kta mulai medapatkan “hasilnya”. Kutub Es mencair, kelangkaan terhadap barang makanan, pergeseran musim,  peningkatan permukaan air laut,  dan semakin tajamnya tingkat kepunahan flora dan fauna akibat dari Perubahan Iklim ini. Now, Make Our Earth More And More Greeny, and Keep It Together, May God Bless Us.
Well.. That’s All Folks, thanks






0 comments: